Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengurai Masalah Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Rabu, 24 Maret 2021 – 01:15 WIB
Mengurai Masalah Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 - JPNN.COM
M Hasan Chabibie dalam acara webinar bertema “Satu tahun pandemi pendidikan jangan berhenti, Selasa (4/5/2021). Foto: Dok prib untuk jpnn

“Kami juga melakukan percepatan integrasi pusat data nasional, siapkan kebutuhan SDM talenta digital dan regulasi terkait skema pendanaan dan pembiayaan,” ungkapnya.

Terkait peta jalan pendidikan, masih ujar Hasan, pemerintah telah menyiapkan program Merdeka Belajar untuk mencapai pendidikan berkualitas. Dengan angka partisipasi tinggi, hasil belajar yang berkualitas, distribusi pendidikan yang merata.

Ia menyebut, sebaran sekolah yang sudah memiliki listrik dan internet untuk sekolah dasar (SD) sebanyak 149.076, SMP sebanyak 40.501, SMA sebanyak 13.843, SMK sebanyak 14. 299. Dengan total satuan pendidikan seleuruhnya sebanyak 218.209.

“Untuk bantuan kuota data internet untuk PAUD sebesar 20 GB menjadi 7 GB/ bulan, Dikdasmen sebesar 35 GB menjadi 10 GB/ bulan dan dosen/ mahasiswa sebesar 50 GB menjadi 15 GB/ bulan,” bebernya.

Pada pembelajaran tatap muka (PTM), menurut Hasan, dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, pada masa transisi dua bulan pertama jenjang dikdasmen maksimal 18 siswa dalam satu kelas. Untuk sekolah luar biasa (SLB) dan PAUD maksimal 5 orang dalam satu kelas.

“Pada tahap kedua, kantin sekolah tidak dibuka, kegiatan ekstrakurikuler dan pembelajaran di luar sekolah tidak dibuka,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Abdul Fikri Faqih mengatakan, asalah yang muncul pada pendidikan di masa pandemi Covid-19. Pasalnya sumber daya manusia (SDM) tidak disiapkan untuk menghadapi pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan sistem digital.

“Potensi terjadi learning loss pada siswa karena transfer ilmu yang terkendala pada minimnya kualitas PJJ karena minimnya infrastruktur dan jaringan internet,” ungkapnya.

Satu tahun lebih pandemi Covid-19 telah menghantam Indonesia dan dunia. Semua aspek kehidupan terdampak, termasuk dunia pendidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News