Menhan Kukuhkan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo, Laksamana Yudo: TNI AL Berkomitmen Gunakan Produk Dalam Negeri
Sebagai kapal bantu rumah sakit, KRI WSH-991 dilengkapi dengan dua ruang unit gawat darurat, ruang perawatan, delapan klinik, apotik, dan lima ruang operasi.
Selain itu, juga memiliki ruang laboratorium, CT Scan, X-ray, ruang jenazah, dan ruang poli. Kapal ini diawaki sebanyak 163 personel dimana 111 personel adalah tenaga medis, 3 orang dokter yakni dokter spesialis THT, dokter umum dan dokter gigi serta mampu menampung sebanyak 130 orang pasien.
Nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo diberikan sebagai penghargaan bagi pahlawan nasional dr. Wahidin Sudirohusodo yang lahir di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 7 Januari 1852.
Wahidinmemiliki cita-cita yang gigih untuk membebaskan rakyat dari penjajahan dengan salah satu kuncinya rakyat harus cerdas.
Setelah menyelesaikan sekolah dokter, Wahidin Sudirohusodo banyak mengabdikan diri dalam bidang kesehatan dengan memberikan pengobatan gratis kepada rakyat jelata.
“Beliau (Wahidin) memberikan peran yang besar dalam menginspirasi para pemuda untuk memperjuangkan lahirnya organisasi Budi Utomo yang dianggap sebagai simbol bangkitnya kekuatan nasionalis melawan penjajah,” ujar Laksamana Yudo.
Kegiatan yang juga menampilkan demonstrasi Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M Tesco dan Tankboat Antasena ini turut dihadiri KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangkoopsudnas Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra, Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, Pangkogabwilhan I, Rektor Unhan, Kabakamla RI, para pejabat Utama Mabesal, para Pangkotama TNI AL, para petinggi Kemhan, Basarnas, serta pejabat tinggi negara sahabat dan para stakeholder lainnya.(fri/jpnn)