Menhan Resmikan 5 KRI Baru Buatan Batam
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menerima dan meresmikan lima unit Kapal Perang Indonesia (KRI) buatan dua perusahaan galangan kapal Batam, Sabtu (27/9) siang. KRI yang diresmikan itu di antaranya KRI Surik-645, KRI Siwar-646, KRI Parang-647 dan KRI Terapang-648 dan KRI Sidat-851.
Lima unit KRI perang itu semuanya asli buatan Batam. KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 dibuat oleh PT Palindo Marine di Tanjunguncang. Sedangkan KRI Sidat dan KRI Teripang dibuat PT Citra Shipyard.
Purnomo mengatakan, lima KRI yang diterima dan diluncurkan itu merupakan jenis kapal cepat cepat rudal (KCR). Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem persenjataan modern yang dikenal dengan sensor weapon control (sewaco). Di antaranya meriam kaliber 30 MM, 6 laras panjang sebagai sistem pertempuran jarak dekat dan 2 set rudal C-705.
Bagian lambung KCR ini terbuat dari baja khusus high tensile steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senjata kaliber 20 MM di anjungan kapal. ”Empat KRI yang diluncurkan sudah resmi masuk jajaran armada TNI,” kata Purnomo di Pelabuan Batuampar.
Purnomo mengakui KRI-KRI yang diluncurkan itu sangat handal di laut. ”Spesifikasi kecepatan, persenjataan dan personel yang ada sudah diuji coba dan sangat tangguh dan efektif sesuai dengan medan perairan di Indonesia,” tuturnya.
Peningkatan alutsista di laut baik bentuk KRI dan KAL (Kapal Angkatan Laut) yang sudah dilakukan selama ini, merupakan jawaban konsekuensi atas kondisi geografis wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan. “Wilayah kita banyak perairan jadi pertahanan keamanan laut juga butuh armada yang memadai,” katanya.
Purnomo berharap dengan KRI baru itu maka TNI AL mampu meningkatkan kemampuan operasional dalam mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI. Kelima KRI buatan PT Palindo Marine Shipyard dan PT Citra Shipyard rencananya akan diikutkan dalam Sailing Pass di Surabaya dalam rangka peringatan HUT TNI ke-69.
“Ini juga sebagai bukti bahwa galangan kapal dalam negeri juga bisa menciptakan kapal yang berkualitas,” kata Menhan.(eja/jpnn)