Menhub Turunkan KNKT Investigasi Ambruknya Crane ke Rumah Warga
Dia menerangkan, meski ada plat baja yang dipakai untuk bagian bawah crane, harus juga diantisipasi kekuatan crane.
“Secara perhitungan memang dua crane itu cukup mampu mengangkat girder, karena satu memiliki kekuatan 70 ton, jadi dua crane memiliki daya angkat lebih 100 ton,” sebutnya. Namun karena situasi jalan dan kondisi tanah tidak kuat menyebabkan insiden itu terjadi.
Yulius menambahkan, kondisi tanah di Seberang Ilir dan Ulu itu berbeda. “Kalau Ulu tanah timbunan, jadi harus hati-hati. Harusnya tanah dicek dulu, bagaimana ketahanannya.
“Dia juga meminta warga sekitar proyek dievakuasi, ganti rugi bagi korban, dan Waskita Karya wajib menanggungnya.
“Momen ini jangan sampai menimbulkan image kita tidak berhasil bangun LRT. Ini murni human error karena tanpa pengecekan tanah,” cetusnya.
Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) Sumsel, Ir Sastra Suganda, PA menilai itu terjadi karena kegagalan setting girder LRT. “Kapasitas pemberat crane tidak ideal alias kurang berat,” ujarnya.
Dia melihat itu dari foto maupun video yang disebar via media sosial (medsos). “Terlihat dari terjungkalnya crane, karena lengan crane dan bebannya tak sebanding girder. Jadi 3 faktor, kualitas, kapasitas crane, sampai kurangnya pemberat. Saat mengangkat tidak dilakukan pada titik terberat,” urai Sastra dibincangi di Kantor LPJK Sumsel Jl R Soeprapto Bukit Besar, kemarin (1/8).
Dia menerangkan, dalam operasinya crane mengutamakan beban vertikal bukan horizontal seperti yang terjadi di kasus ini.