Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menilik Rekam Jejak Keselamatan Penerbangan Lion Air

Selasa, 30 Oktober 2018 – 18:00 WIB
Menilik Rekam Jejak Keselamatan Penerbangan Lion Air - JPNN.COM

Tak benar-benar sukses

Dari tahun 2002 hingga 2013, setidaknya ada 19 insiden yang melibatkan Grup Lion di Indonesia. Termasuk yang paling serius:

- 14 Januari 2002: Lion Air nomor penerbangan 386 jatuh setelah mencoba lepas landas. Semua orang selamat tetapi seluruh pesawat rusak.
- 30 November 2004: Penerbangan Lion Air 538 jatuh di Surakarta, menewaskan 25 orang.
- 4 Maret 2006: Lion Air dengan nomor penerbangan 8987 jatuh setelah mendarat dan tergelincir dari landasan pacu. Tidak ada yang meninggal tetapi pesawat itu rusak berat.
- 13 April 2013: Lion Air penerbangan 907 melampaui jalur pendaratan dan jatuh ke air di dekat Denpasar. Penumpang dan kru dievakuasi.

Lion Air dilarang terbang ke Amerika Serikat dan Uni Eropa pada tahun 2007, tetapi kedua larangan itu telah dicabut.

Rute ke Australia

Lion Air tidak memiliki rute ke Australia tetapi Batik Air, maskapai lain yang dimiliki oleh Grup Lion Air, saat ini punya rute terbang antara Perth dan Denpasar.

Pesawat Batik Air melalui fasilitas pemeliharaan yang sama di Pulau Batam yang dilakukan Lion Air. Sebagai mantan koresponden Asia Tenggara, Samantha Hawley, mengatakan dalam analisisnya, Batik Air adalah Lion Air, hanya dengan branding yang berbeda.

Tetapi Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia (CASA) mengatakan bahwa tidak berarti Batik Air harus dilarang dari Australia, atau bahkan diselidiki.

Seorang juru bicara CASA mengatakan bahwa maskapai penerbangan dianggap sebagai perusahaan yang terpisah - terlepas dari perusahaan induk mereka - dan karena Lion Air tidak memiliki penerbangan masuk atau keluar dari Australia, mereka tidak memiliki alasan atau yurisdiksi untuk menyelidiki Batik Air.

Namun demikian, juru bicara mengatakan CASA sedang mengamati kejadian tersebut secara seksama dan dengan penuh antusias, tetapi mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab kecelakaan terbaru mengingat pencarian akan reruntuhan pesawat masih berlangsung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News