Menimbang Efek Brexit Untuk Sepak Bola Inggris
jpnn.com - BRITANIA RAYA - Masyarakat Britania Raya akhirnya menentukan pilihan untuk keluar dari Uni Eropa atau akrab disebut Brexit. Lantas, apa efek langsungnya terhadap sepak bola, terutama Premier League?
Sejauh ini, sebanyak 52 persen warga memilih untuk tidak lagi jadi bagian dari Uni Eropa. Hal ini menyebabkan Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengundurkan diri.
Sebelum pemungutan suara dilakukan, Premier League melalui Executive Chairman Richard Scudamore berharap Britania Raya tetap jadi bagian dari Uni Eropa.
Bukan tanpa sebab karena akan memengaruhi pola transfer pemain terhadap izin kerja di Inggris. Berdasarkan kriteria Home Office saat ini, pemain baru bisa diperbolehkan tampil setelah memiliki persentase tertentu bermain di tim nasional senior.
Musim lalu, baru diterapkan untuk pemain non-Uni Eropa. Andai Brexit terjadi musim 2015-16 tersebut, lebih dari 100 pemain semestinya tak mendapat izin kerja.
Di antara jumlah tersebut, terdapat nama-nama yang masuk jajaran Pemain Terbaik Premier League semisal Dimitri Payet dan N'Golo Kante. Atau bintang muda Manchester United, Anthony Martial.
Pun dengan pemain asal Amerika Selatan yang sudah punya paspor Uni Eropa, macam Philippe Coutinho atau Diego Costa. Sebaliknya, pemain dari Inggris akan menjalani proses lebih banyak untuk tampil di luar.
Untung rugi coba dipaparkan Dosen Senior Bidang Ekonomi Olahraga University of Liverpool, Dr Babatunde Buraimo kepada The Telegraph.