Menimbang Kesiapan Penutupan Lokalisasi Dolly
Pemkot Tahun Depan, Warga Minta Lima TahunSenin, 01 Juli 2013 – 19:09 WIB
***
Keberatan para ketua RW soal penutupan pada April-Mei 2014 itu sebenarnya lebih disebabkan faktor ekonomi. Pantauan Jawa Pos menunjukkan hal tersebut. Sebab, hampir semua pekerja di tiap wisma dan segala kebutuhan wisma menjadi sumber penghidupan warga.
Misalnya, pelayan atau yang lebih dikenal combe, yakni orang yang menawarkan PSK. Mereka rata-rata berasal dari warga sekitar. Di lokalisasi Dolly saja, ada sekitar 500 orang yang menjadi combe. Bila satu pelayan itu menanggung hidup istri dan dua anaknya, total ada sekitar 2 ribu orang yang menggantungkan hidup dari sisi pelayan saja.
Kemudian, soal cuci baju, seprai, dan sejumlah kebutuhan lain. Semua dicukupi warga sekitar. Simak saja pengakuan Siman, seorang kurir yang mengantarkan baju dan seprai kotor untuk dicuci. Sebagai kurir sederhana seperti itu, dia bisa mengantongi paling sedikit Rp 2,5 juta per bulan. ''Lumayan, soalnya kadang-kadang dikasih laundry-nya dan kadang juga dikasih bos (mucikari, Red),'' tambahnya kemudian nyengir.