Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Meninggal Setelah Koma 8 Hari

Duka Mendalam Sepak Bola Kaltim

Senin, 16 Maret 2009 – 08:31 WIB
Meninggal Setelah Koma 8 Hari - JPNN.COM
PENGHORMATAN TERAKHIR- Jenazah gelandang Bontang PKT Jumadi Abdi ketika akan dimasukkan ke dalam liang kubur di Pemakaman Taman Merdeka, Balikpapan, Minggu (15/3). Foto: THOMAS D PRIYANDOKO/KALTIM POST
Rusdiansyah yang mengaku sempat bertemu pada malam sebelum Jumadi Abdi meninggal dunia berujar, rekannya tersebut meninggalkan kesan mendalam. Bukan hanya di dalam lapangan, bahkan di luar lapangan sosok pemain yang pernah memperkuat tim Sea Games 2005 ini ternyata juga panutan. Salat lima waktu yang tidak pernah telat dikatakan Rusdiansyah sebagai satu teladan yang patut ditiru pemain lain.

"Seletih apapun dia berlatih, saya belum pernah lihat dia meninggalkan salat. Pernah sewaktu saya satu kamar dengannya di Semarang, ia tidak lupa membangunkan saya salat subuh. Padahal malamnya kami habis bertanding," ujar pemain yang menlani musim pertama bersama Jumadi di Bontang PKT ini.

Hal senada juga diutarakan Trias Budi dan M Sandi. Sebagai junior, jika dilihat dari umur, Trias mengakui Jumadi adalah sosok yang pantas dijadikan teladan. Semangatnya di dalam lapangan dengan tidak pernah kendur melakukan serangan atau membantu pertahanan, dinilainya menjadi kunci suksesnya berperan sebagai gelandang. Pun demikian, ia tidak melupakan sikap pemain ini di luar lapangan. "Saya benar-benar kagum dengan sikapnya yang tidak banyak omong. Ini patut menjadi contoh pemain muda," ucap Trias Budi.

Menjadi panutan pemain muda juga dikatakan Joko Sidik, pemain yang dipromosikan dari tim junior Bontang PKT. Menurutnya, Jumadi adalah panutan pemain muda dalam menjalankan tugas di lapangan atau kehidupan sehari-hari. "Orangnya tidak neko-neko. Saya senang melihat dia main sejak saya belum di PKT. Dia pantas menjadi panutan dan tempat belajar junior seperti saya," ungkap mantan bek Kaltim di PON XVII lalu.

MINGGU (15/3) menjadi hari duka bagi sepak bola Kaltim. Satu putra terbaik Banua Etam,  Jumadi Abdi harus menghadap Yang Kuasa setelah 8 hari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News