Meninjau Layanan Pendidikan Anak-Anak WNI di Davao, Filipina (1)
Bangga 31 Tahun Jadi Guru Honorer di Sekolah IndonesiaRabu, 28 November 2012 – 00:28 WIB
Kompleks SID menempati gedung dua lantai di belakang kantor KJRI Davao. Sekilas, sekolah itu tampak seperti penjara dengan pagar besi menjulang yang mengelilingi. Di dalamnya kini belajar 51 siswa SD, 32 siswa SMP, dan 38 siswa SMA. Mereka diajar 15 guru yang dibantu dua staf administrasi.
Seluruh siswa SID adalah anak-anak WNI yang "menetap" di Davao. Orang tua mereka mencari nafkah di salah satu destinasi wisata Filipina itu. Mereka belajar dengan sistem asrama.
Ironisnya, lantaran sejak kecil berada di negeri jiran, anak-anak tersebut sampai tidak mengenal bahasa ibu sendiri, bahasa Indonesia. Mereka lebih fasih berbahasa Tagalog, bahasa setempat.