Menjadi Dubber di Film Raya And The Last Dragon, Mikha Tambayong: Kaget, Ternyata Sesusah Ini!
jpnn.com, JAKARTA - Mikha Tambayong membeberkan pengalamannya menjadi aktris sulih suara dalam film Raya And The Last Dragon.
Menurutnya, melakukan sulih suara tak semudah yang dia bayangkan.
Sebab, menjadi penyulih suara tak sekadar mengisi suara untuk karakter yang diperankan saja.
"Kenyataannya berbeda banget, ternyata aku kaget kalau ternyata sesusah ini," ujar Mikha Tambayong di Jakarta.
Berperan sebagai Raya, Mikha mengaku saat datang ke studio dirinya sudah harus masuk ke dalam karakternya tersebut.
Hal itu yang menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan berusia 26 tahun tersebut.
"Pas datang aku sudah harus jadi Raya pas perekaman suara, begitu," ucap Mikha Tambayong.
Menurutnya, menjadi penyulih suara sama halnya seperti syuting untuk film.
Alasannya, dirinya juga harus melakukan riset dan pendalaman karakter agar menjiwai tokoh yang diperankan.
"Aku benar-benar merasa kayak syuting film mendalami karakternya, sebelum rekaman aku sudah nonton dahulu YouTube-nya untuk lebih mendalami," tutur Mikha Tambayong.
Dia pun membeberkan bagian yang tersulit saat menjadi aktris sulih suara.
"Justru kayak voice effect, misalnya lagi berantem sama Namaari itu, kan, ada, padahal aku berantemnya enggak terlalu banyak," kata Mikha Tambayong.
Film Disney’s Raya and The Last Dragon menceritakan tentang perjalanan seorang pendekar bernama Raya.
Raya memiliki mencari sang naga terakhir yang legendaris untuk memulihkan negeri asalnya, Kumandra.
Dalam perjalanannya, Raya dipertemukan dengan berbagai tokoh lainnya seperti Tuk Tuk, Boun, Little Noi, dan Tong dalam perjuangan mereka melawan kegelapan Druun.
Dalam film tersebut, tak hanya Mikha Tambayong saja sebagai aktris sulih suara tetapi ada pula Ayu Dewi dan Eva Celia.
Raya And The Last Dragon dapat disaksikan di Disney Hotstar. (mcr7/JPNN)
Simak! Video Pilihan Redaksi: