Menjelang Idulfitri, Bapanas Menggelar Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan
Adapun hingga 27 Maret 2024 GPM telah dilaksanakan sebanyak kurang lebih 2.898 kali di seluruh wilayah provinsi maupun kabupaten/kota, baik yang bersumber dari APBN, APBD, maupun mandiri. Adanya masifikasi GPM ini merupakan salah satu wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menjamin aksesibilitas pangan baik secara fisik maupun ekonomi kepada masyarakat.
"Kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan pelaku usaha pangan yang telah melaksanakan GPM di wilayah masing masing. Semoga inflasi juga tetap terjaga karena salah satu komponen signifikan yang memengaruhi tingkat inflasi adalah pangan," katanya.
Paralel dengan GPM tersebut, pemerintah melalui Bapanas telah menugaskan Perum BULOG untuk menyalurkan Beras SPHP dengan harga di tingkat konsumen akhir maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Beras SPHP menjadi pilihan bagi masyarakat di tengah tingginya harga beras akhir-akhir ini.
Target penyaluran Beras SPHP Tahun 2024 sekitar 1,2 juta ton di seluruh Indonesia. Sesuai Arahan Presiden RI Penyaluran SPHP Beras agar dioptimalkan hingga sebelum panen raya. Realisasi saat ini sudah mencapai lebih dari 550 ribu ton. Penyaluran juga dimasifkan termasuk di ritel-ritel modern untuk mengisi pasokan beras di Masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa upaya pengamanan pasokan dan harga pangan ini merupakan kerja bersama, tetapi saat ini tetap harus waspada mendekati Lebaran untuk menjaga kenaikan harga pangan.
“Saat ini harus tetap waspada, tidak hanya harga naik, tetapi kalau harga murah juga harus waspada karena petani akan mengalami kerugian sehingga tidak akan menanam lagi,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pihaknya terus menggenjot peningkatan produksi pangan dengan berbagai upaya antara lain optimasi lahan tadah hujan melalui pompanisasi mencapai lahan seluas 1 juta hektare.