Menjelang Pemilu 2024, IKA UKI Ingatkan Presiden Jokowi Jadi Teladan Dalam Beretika
Lebih lanjut, IKA UKI juga mengingatkan Presiden Jokowi untuk bersikap netral, adil, dan menjadi negarawan, pemimpin bagi semua kelompok dan golongan.
“Bukan untuk kelompok elite politik tertentu di kekuasaan yang dapat merusak kualitas demokrasi itu sendiri,” ujar Eddie B Siagian.
Pada bagian lain, IKA UKI juga mengingatkan seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan juga Dewan Perwakilan Daerah agar berani dan agresif untuk mencegah kekuatan elite politik yang diduga keras sedang menggunakan cara-cara kasar memanipulasi kekuasaan atas nama demokrasi yang mengkanalisasi harapan rakyat Indonesia mencapai tujuan adil, makmur dan sejahtera.
IKA-UKI juga mengingatkan seluruh kandidat Capres dan Cawapres untuk mengundurkan diri dalam jabatan baik di pemerintahan maupun negara agar dapat memberikan pendidikan politik yang baik dan benar buat masyarakat.
Selain itu, IKA-UKI mengingatkan kepada para pejabat publik baik yang masih menjabat di pemerintahan, negara dan juga pejabat BUMN yang terlibat aktif di tim kampanye/ pemenangan Capres dan Cawapres untuk mengundurkan diri.
“Hal ini bertujuan guna mencegah pemanfaatan penggunaan kekuasaan dan kewenangan sehingga kualitas pemilihan umum dapat berjalan secara jujur, adil serta memberikan rasa kenyamanan dan kebebasan kepada masyarakat untu bebas memilih sesuai pilihannya,” ujar Eddie B Siagian.
Kemudian, IKA-UKI mengingatkan kepada KPU, Bawaslu terlebih kepada KPU RI pasca- adanya putusan DKPP Nomor 135-PKE-DKPP/XII/2023 Nomor 136-PKE-DKPP/XII/2023 Nomor 137-PKE-DKPP/XII/2023 Nomor 141-PKE-DKPP/XII/202 terkait dengan adanya pelanggaran kode etik.
Para penyelenggara pemilu harus berani bersikap terutama taat akan aturan hukum, bersikap profesional, independen, tegas dalam penyelenggaraan Pemilu.