Menkes Diminta Copot Dirut RSCM

Senin, 04 Agustus 2008 – 11:42 WIB

Keluarga korban pengusiran pasien di RSCM, berunjukrasa di kantor Departemen Kesehatan. Foto: foto Agus Wahaji/JPNN

JAKARTA — Menteri Kesehatan RI Dr Siti Fadilah Supari diminta mencopot Direktur Rumah Sakit Citra Mangun Kusumo (RSCM), dr Akmal Taher. Desakan tersebut disampaikan oleh puluhan anggota keluarga korban pengguna Jamkesmas yang diusir oleh pihak RSCM. Mereka juga didampingi oleh Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan Jakarta, Saut Sitorus.

Saut Sitorus menegaskan, keluarga korban dan pihaknya memberikan deadline selama 7x24 jam kepada menkes untuk mencopot dirut RSCM dan jajaran yang bertangung jawab di balik pengusiran puluhan keluarga pasien.

Jika dalam waktu 7 x 24 jam Menkes tidak mencopot dirut RSCM, maka LBH kesehatan dan keluarga korban akan kembali melakukan aksi ke Depkes dengan jumlah massa yang lebih besar. Tidak itu saja, LBH juga mengancam akan meminta bantuan luar negeri untuk biaya pengobatan puluhan pasien miskin yang diusir dari RSCM.

''Negara luar akan sangat senang kalau dimintai bantuan. Apalagi hal ini menyangkut kesehatan,' ' terang saut.

Ulah oknum yang mengusir pasien keluarga miskin di RSCM, aku Saut, jelas telah menodai program pemerintah berbasis kemasyarakat berupa Jamkesmas. ''Kami akan anti pemerintahan SBY-JK kalau dirut RSCM tidak di copot,'' ancamnya.

Saut menambahkan, berdasarkan catatan LBH kesehatan Jakarta, pasien pengguna Jamkesmas yang diusir dari RSCM mencapai 20 orang. Pasien berasal dari sekitar Jabodetabek.

Didit, salah satu keluarga korban pengusiran, menyayangkan sikap pihak RSCM yang menunjukkan pemerintah tidak berpihak pada rakyat kecil. ''Keluarga saya tidak diperkenankan menjalani rawat inap di RSCM. Kita malah disuruh merujuk ke rumah sakit di Tangerang,'' ujar Didit.

Aksi damai keluarga pengguna Jamkesmas ini berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, Senin (4/8). Para pengunjukrasa menggunakan pakaian serba hitam, menandakan berkabung atas sikap pemerintah terhadap pasien pengguna Jamkesmas.