Menko Airlangga Groundbreaking Pabrik Baterai EV Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia
jpnn.com, MOROWALI - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan dimulainya pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) ramah lingkungan pertama di Indonesia.
Acara groundbreaking tersebut berlangsung di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/9).
Pembangunan pabrik baterai EV ramah lingkungan ini merupakan salah satu upaya terbaru pemerintah yang semakin fokus mendorong hilirisasi mineral kritis (critical minerals) dalam memperkuat daya saing ekonomi nasional, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memanfaatkan teknologi ramah lingkungan.
Program hilirisasi industri juga bertujuan memperoleh manfaat ganda (multiplier effect), seperti meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi ke dalam negeri, menghasilkan devisa ekspor, dan menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja.
“Hilirisasi nikel berhasil meningkatkan nilai ekspor produk turunan nikel," kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Sabtu (14/9).
Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari nilai ekspor yang meningkat delapan kali lipat dari USD 4,31 miliar pada 2017 menjadi USD 34,44 miliar pada 2023.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, hingga Juni 2024 total investasi untuk hilirisasi nikel, terutama yang terkait dengan pembangunan smelter dan pabrik baterai kendaraan listrik telah mencapai USD 30 miliar.
Dalam lima tahun terakhir, lebih dari 2 ribu GWh kapasitas baterai lithium-ion telah digunakan secara global guna mendukung 40 juta kendaraan listrik dan ribuan proyek energy storage.