Menko PMK Beri Kabar Baik soal Kesiapan Fasilitas Ibadah Haji 2017
jpnn.com, MEKAH - Pemerintah berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada calon jemaah haji tahun 2017. Salah satu cara adalah dengan memantau dan memastikan kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, langsung ke Tanah Suci.
Memasuki hari ke-4 kunjungan kerjanya ke Arab Saudi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meninjau sejumlah lokasi seperti wisma haji di Mekah, tenda jemaah haji Indonesia di Padang Arafah, dapur katering dan mengecek hotel untuk pemondokan jemaah, serta berakhir mengunjungi klinik kesehatan haji.
Peninjauan ini dilakukan Mbak Puan bersama Menteri Agama Lukman H. Syaifudin, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan rombongan.
Di wisma haji Mekah, Menko PMK bersama rombongan menyaksikan langsung berbagai kesibukan yang dilaksanakan di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah. Diketahui, pada setiap musim haji, kantor Daker Mekah ini memiliki peran sentral karena menjadi pusat pengendalian, mulai dari aspek pelayanan akomodasi, perhotelan, tranportasi, katering hingga saat puncak ritual haji di Mekah.
“Saya harapkan Menteri Agama dan Menteri Kesehatan menyediakan SDM, tenaga petugas pelayanan ibadah haji secara selektif, memilih orang yang berdedikasi tinggi, berintegritas dan bisa bekerja secara gotong royong dan penuh tanggung jawab,” kata Mbak Puan.
Titik kunjungan kedua setelah Kantor Daker Mekkah adalah tenda haji di Arafah. Diketahui, lebih dari 40 tahun penyelenggaraan haji, kini di tahun 2017 jemaah haji Indonesia dipastikan akan menikmati fasilitas tenda baru di Arafah. Tenda baru tersebut menggunakan rangka baja aluminium dilengkapi dengan tenda/bahan anti api. Kunjungan Menko PMK beserta rombongan guna memastikan pelayanan penyelenggaraan haji 2017 berjalan lancar.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan gotong royong segenap pihak, Insyaallah pada musim haji 2017 ini, calon jemaah haji Indonesia akan mendapatkan fasilitas yang lebih baik,” ujar Bu Menko.
Selama ini tenda yang digunakan hanya menggunakan satu tiang besi, kain tenda serta karpet juga sudah lama dan berdebu sehingga dikhawatirkan justru bisa mengganggu kesehatan jemaah. Nantinya, tenda baru berukuran 25 x 15 meter dan mampu menampung sekitar 250 orang jemaah. Selain itu ada juga tenda yang berukuran lebih kecil (10 x 15 meter) disesuaikan dengan kondisi bidang tanah di Arafah.
Setiap tenda nantinya akan dilengkapi dengan pendingin ruangan baru sebanyak enam unit AC dan enam unit kipas angin besar yang dilengkapi dengan spray air (mistfan). Seluruh tenda jemaah haji Indonesia disediakan 66 unit AC dan 66 unit mistfan. Hal ini penting mengingat pada puncak haji 2017 yang jatuh pada 31 Agustus 2017, suhu udara diperkirakan sangat panas sehingga risiko jemaah haji mengalami heat stroke sangat tinggi.