Menko Ramli: Menteri Jangan Ngomong Seenaknya
Menurutnya, pengerjaan proyek ini tidak aakan mudah. Apalagi, ada tambahan warisan proyek 7 ribu MW dari pemerintahan lama yang juga belum rampung. Oleh karena itu, ia berniat untuk mengevaluasi ulang proyek tersebut.
"Tujuannya agar jangan sampai kasih target tinggi tapi nggak bisa tercapai," katanya.
Dia melanjutkan, dibawah koordinasinya, penetapan harga jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) juga akan dikaji ulang. Menurutnya, selama ini penetapan kesepakatan PPA berjalan lamban sehingga memicu keterlambatan proyek pembangkit listrik baru.
"Nego PPA biasanya sangat lama, 2-3 tahun.. Kami kejar standar 3 bulan nego PPA," katanya.
Selain itu, Ramli juga menyinggung terkait penggunaan lahan. Pihaknya akan merumuskan besaran alikasi anggaran untuk pengadaan lahan.sebab, keberadaan lahan sangat penting untuk percepatan pembangunan proyek tersebut. Rencananya, dia akan mengkaji adanya pemberian insentif bagi warga yang lahannya akan digunakan untuk proyek.
"Ini juga selalu ribet. Di India, pemerintah beri insentif selain biaya lahan. Warga dikasih saham kecil-kecilan selama 20-30 tahun. Kita nanti ganti untung dari 17%, terus ditambahan dikit jadi 20% untuk biaya lahan dari total nilai proyek," cetusnya.(mia/jawapos/jpnn)