Menko Rizal Kaget Pelabuhan Tanjung Priok Tak Punya Buffer Zone
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli kaget melihat kondisi Pelabuhan Tanjung Priok.
Pasalnya, pelabuhan yang letaknya di Jakarta Utara itu tidak memiliki zona cadangan (buffer zone) untuk proses bongkar muat barang berbahaya.
Seharusnya kata Rizal, barang-barang berbahaya seperti dinamit, maupun impor ternak yang berpenyakit perlu ditempatkan ke lokasi terpisah dari tempat bongkar muat biasa. Kalau perlu, sambung Rizal harus ada tempat karantina untuk impor ternak yang memiliki riwayat berpenyakit.
"Yang saya kaget bahwa ternyata tidak ada buffer zone di Pelabuhan Tanjung Priok. Misalnya impor barang berbahaya, harusnya dipindahkan ke lokasi terpisah. Ikan yang ada racunnya, harus dipindah ke buffer zone dulu. Jangan numpuk di situ," tutur Rizal di gedung BPPT, Jakarta, Selasa (25/8).
Sementara untuk barang dengan tingkat yang sangat berbahaya seperti dinamit, perlu dipindahkan ke lokasi yang lebih jauh dari pelabuhan. Pihaknya telah memilih Pulau Damar di Kepulauan Seribu sebagai tempat untuk melakukan bongkar muat barang yang berbahaya. Hal tersebut diputuskan atas saran dari Laksamana TNI Marsetio.
"Kalau ada barang yang punya resiko tinggi, karena racun, penyakit atau peledak, kami akan drop ke sana. Diperiksa di sana, nggak usah masuk Tanjung Priok. Daripada diperiksa di Tanjung Priok dan menghambat proses di situ," tandasnya. (chi/jpnn)