Menkopolhukam Tak Anggap Serius Peringatan AS
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah tidak terusik dengan travel warning yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS) bagi warganya di Indonesia. Pasalnya, belum ada indikasi bahwa peringatan tersebut terkait ancaman serius bagi keamanan Indonesia.
"Itu hak pihak Amerika yang mengeluarkan travel warning. Tapi kita tidak mau bahwa itu dianggap ancaman serius. Kita hanya patut waspadai agar tidak terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan," kata Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno usai menghadiri acara perayaan ulang tahun PPP ke-42 di Jakarta, Senin (4/1) malam.
Menurutnya, travel warning tersebut dikeluarkan terkait dugaan adanya warga Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS. Pemerintah AS mendapat informasi bahwa mereka yang hendak bergabung dengan ISIS berangkat dari Surabaya, Jawa Timur.
Namun, lanjut Tedjo, hal ini sebenarnya sudah diantisipasi oleh pemerintah Indonesia. Mantan politikus NasDem ini mengatakan, aparat Indonesia sudah mengawasi secara ketat pergerakan kelompok-kelompok yang memiliki kedekatan dengan ISIS.
"Aparat kita sudah sigap dengan memberikan data kelompok yang dianggap berafiliasi dengan ISIS dan bisa dicegah. Contohnya yang tertangkap di Malaysia kemarin, setelah ditelusuri ternyata tidak ada kaitannya," ucapnya.
Tedjo pun kembali menegaskan bahwa pemerintah akan selalu memantau potensi-potensi gangguan keamanan di wilayah RI. Namun, sejauh ini memang belum ditemukan adanya ancaman serius.
"Tidak ada (ancaman). Selama ini biasa saja. Tahun baru, natalan tidak ada masalah. Itu travel warning kan untuk wilayah Surabaya, tapi di Surabaya sekarang tidak ada masalah," pungkasnya. (dil/jpnn)