Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menlu Anggap Aksi Penyadapan Australia Hanya Cerita Lama

Jumat, 06 Maret 2015 – 20:20 WIB
Menlu Anggap Aksi Penyadapan Australia Hanya Cerita Lama - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Kabar mengenai aksi penyadapan yang dilakukan Australia dan Selandia Baru terhadap Indonesia kembali mencuat. Mengacu pada dokumen yang dikeluarkan bekas kontraktor National Security Agency (NSA) di Amerika Serikat, Edaward Snowden, intelijen elektronik Australia dan Selandia Baru menyasar komunikasi para pejabat Indonesia melalui jaringan Telkomsel.

Menanggapi itu, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyebut hal itu hanya isu lama yang diangkat kembali ke media massa. Karenanya, ia enggan menanggapi hal tersebut.

"Itu isu old story (cerita lama, red) yang kemudian dikeluarkan lagi saat ini. So far (sejauh ini, red) saya tidak melihat ada sesuatu yang baru," ujar Retno di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, (6/3).

Namun demikian Retno mengatakan bahwa pihaknya belum mendalami data tentang hasil sadapan yang dibocorkan Snowden itu. Hanya saja, lanjutnya, ia tetap berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Australia.

"Belum dicek lagi. Tapi itu  adalah isu lama yang dimunculkan kembali," tegas Retno.

Sebelumnya diberitakan, mata-mata Australia menyasar jaringan Telkomsel yang dikenal sebagai provider komunikasi seluler terbesar di Indonesia. Mengacu pada bocoran dokumen dari bekas kontraktor badan intelijen Amerika Serikat itu, para telik sandi elektronik Australia atau yang dikenal dengan nama Australian Signals Directorate (ASD) telah menjalin kerja sama erat dengan badan serupa di Selandia Baru, Government Communications Security Bureau (GCSB) demi akses menyeluruh atas jaringan telekomunikasi di Indonesia dan Pasifik Selatan.

Intelijen Australia dan Selandia Baru tak hanya menyadap satelit komunikasi dan kabel telekomunikasi bawah laut di Indonesia maupun negara-negara Pasifik Selatan. Sebab, mereka juga membagikan data dari seluruh panggilan telepon, email, maupun pesan di media sosial ke lima mitranya yang tergabung dalam “Five Eyes”. Misalnya, National Security Agency (NSA) di Amerika Serikat dan Government Security Communications Headquarters di Inggris.(flo/jpnn)

JAKARTA - Kabar mengenai aksi penyadapan yang dilakukan Australia dan Selandia Baru terhadap Indonesia kembali mencuat. Mengacu pada dokumen yang

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News