Menlu Retno Berharap Indo-Pasifik Tak Bernasib Seperti Ukraina, Sindir Negara Pelanggar Hukum
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan bahwa situasi di Ukraina saat ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan kawasan Indo-Pasifik yang dilakukan dengan lebih hati-hati serta penghormatan terhadap hukum internasional oleh semua pihak.
Hal itu ditegaskan Menlu dalam pertemuan Doha Forum saat dia menjadi pembicara dalam sesi Peace and Prosperity in the Indo-Pacific, seperti dikatakan dalam pengarahan pers yang dipantau dari Jakarta, Senin.
“Tentunya penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi komitmen semua pihak, agar kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan damai, stabil, dan sejahtera,” ujar Menlu.
Menurut dia, penghormatan terhadap hukum internasional harus dilakukan secara konsisten dan bukan berdasarkan pick and choose, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
Indonesia juga mengingatkan agar pembentukan kelompok-kelompok multilateral dan plurilateral yang telah dilakukan dapat menjadi building block guna menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam kesempatan tersebut, Retno juga menyampaikan latar belakang pembentukan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang bertujuan untuk mencapai setidaknya tiga hal.
Pertama yakni untuk terus membangun paradigma positif dengan terus mengajak semua pihak mengembangkan budaya dialog dan kolaborasi, budaya kerja sama yang saling menguntungkan alih-alih zero sum, serta mengubah trust deficit menjadi kepercayaan strategis.
“Kedua, terus mengembangkan kerja sama konkret karena dengan melakukan kerja sama konkret dapat dicegah munculnya ketegangan,” tambahnya.