Menopause Dini? Tenang, Bisa Diterapi
Sejatinya, menurut dr Jimmy Yanuar Anas SpOG (K), menopause adalah momen berhentinya haid karena penurunan fungsi indung telur.
’’Penurunan fungsi indung telur itu dapat terjadi secara alami, akibat penyakit tertentu, akibat prosedur tindakan operasi, pengaruh obat, atau kelainan di indung telur karena kelainan bawaan,’’ jelas dokter yang berpraktik di RS Ibu dan Anak Kendangsari tersebut.
Ovarium atau indung telur berfungsi untuk memproduksi estrogen yang hilang. Padahal, estrogen memiliki banyak fungsi terhadap tubuh. Akibatnya, banyak fungsi tubuh yang akan terganggu.
Nah, yang dialami Ely adalah menopause dini karena terjadi di usia kurang dari 40 tahun. Itu terjadi lantaran indung telur diangkat.
Meski begitu, tidak semua perempuan yang mengalami menopause dini harus diberi terapi sulih hormon. Begitu juga sebaliknya. Terapi sulih hormon pun tidak diperuntukkan bagi mereka yang mengalami menopause dini saja.
Dokter Indra menjelaskan, orang-orang yang hormon estrogennya sudah turun, tetapi masih ingin mendapat menstruasi, bisa menjalani terapi hormon estrogen itu. Untuk mereka yang masih muda, berusia kurang dari 40 tahun, terapi tersebut ditujukan untuk mencegah penyakit kardiovaskuler dan mengurangi risiko osteoporosis.
Namun, terapi itu tidak sembarangan dilakukan. Syaratnya cukup ketat. Pasien harus menjalani medical checkup. Sebab, terapi tersebut akan sangat reaktif terhadap payudara dan indung telur.
Estrogen sintetis bisa mempercepat pertumbuhan ’’bibit kanker’’ di dalam payudara atau endometrium. Menurut dr Ernawati SpOG dari RS Mitra Keluarga, penggunaan terapi sulih hormon harus terus dikontrol dan dicek setiap lima tahun. Cek payudara sendiri juga wajib dilakukan setiap bulan.