Menpar Arief Yahya Panen Pujian di Bangkok
Masih ada dua kategori lagi, yakni Outstanding Achivement Awards yang paling bergengsi. "Tahun lalu juaranya Thailand! Sejak 2010, Thailand juara 3 kali (2012, 2013, dan 2016). Lalu Singapore 2 kali (2010 dan 2011). Tahun ini Wonderful Indonesia yang bakal naik panggung," kata Arief Yahya.
Kategori ke-4 adalah Travel Hall of Fame, bagi mereka yang sudah 10 kali juara. Ada 15 daftar travel hall of fame yang sudah tidak dipertandingkan lagi, karena konsisten juara.
"Terima kasih TTG, kami mendapatkan Destination of the Year 2017 untuk Asia Pasifik , itu penghargaan paling bergengsi dalam Outstanding Achievement Awards ini. Dengan award itu, semakin memperkuat 3C kita, Calibration, Confidence, dan Credibility," jelas Arief Yahya.
Salah satu yang membuat Indonesia memperoleh penghargaan ini, karena dinilai bahwa pariwisata Indonesia sangat progresif, sangat pro aktif dan punya inisiatif kuat, dalam memajukan industri pariwisata.
Soal award TTG di Bangkok ini, Arief Yahya memang punya misi lain lagi. Dia penasaran, untuk mempelajari sukses Thailand dalam membangun pariwisatanya. "Kalau ibarat Indonesia, Thailand itu seperti Bali-nya. Ikon pariwisata ASEAN," jelas Menpar Arief Yahya.
"Terus terang saja, bahasa jelasnya saya ingin belajar dari Thailand. Karena itu saya sudah meminta Pak Ahmad Rusdi, Dubes RI di Bangkok untuk mempelajari keunggulan Thailand dari sektor pariwisata. Kita benchmark, yang baik dan cocok buat Indonesia kita pakai, yang tidak ya tidak kita pakai," jelas Arief Yahya.
Benchmark, kata Arief Yahya, adalah cara yang paling tepat, paling baik, paling cepat, untuk maju dan menjadi yang terbaik. Benchmark itu membandingkan dengan yang sudah hebat, sudah kuat, dengan kita sendiri, agar tahu kelemahan dan kelebihan kita.
"Itulah patokan untuk bergerak dan melangkah, benchmark! Yang ringan-ringan dulu yang bisa menjadi quick win. Soal Kuliner, Street Food, keamanan, kebersihan, dll. Saya mau belajar dari sukses Thailand mendatangkan 30 juta wisman 2016," ungkap Arief Yahya. (adv/jpnn)