Menpar Beber Pesatnya Kemajuan Turisme di Forum Pariwisata
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menggenjot spirit Indonesia Incorporated di Forum Pariwisata 2017. Sinergi Pentahelix langsung dipaparkan di forum yang digelar di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Jakarta, Senin (30/10) itu.
“Untuk memajukan sektor pariwisata kita tak bisa bergerak sendirian. Untuk mewujudkan pariwisata menjadi core economy Indonesia, sektor ini harus dikeroyok rame-rame. Tanpa sinergi stakeholder yang ada di dalam konsep pentahelix ABGCM (academician, business, government, community dan media, red) kita tak mungkin bisa mewujudkannya,” ujar Arief.
Pada 2017 ini, seluruh unsur pentahelix memang terus diajak bahu-membahu dan bergotong-royong untuk memperjuangkan pariwisata Indonesia. Goalnya jelas. Semua diarahkan untuk menciptakan Sources of Synergy yang disingkat dengan 3S-3B, yaitu: size getting bigger, scope getting broader, dan skill getting better.
“Jadi, melalui Indonesia Incorporated kita akan bigger-broader-better together. Jika kita maju serentak dan solid, maka kemenangan demi kemenangan bisa kita wujudkan,” ucapnya.
Implementasinya tentu tak bisa sembarangan. Semua mengarah pada standar global. Untuk industri pariwisata, acuannya diarahkan pada ukuran kerja Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF).
Hal yang sangat masuk akal mengingat TTCI memeringkat kinerja sektor travel dan turisme berdasarkan sekitar 141 negara berdasarkan 4 kriteria umum, yaitu enabling environment, travel and tourism policy and enabling condition, infrastructure, serta natural and cultural resources.
“Intinya saya ingin mengatakan bahwa strategi Indonesia Incorporated yang dilakukan haruslah fokus dengan mengacu pada ukuran kinerja global yang berlaku di seluruh dunia. Dengan bekerja secara fokus, kita akan bisa mengalokasi sumber daya yang kita punya secara lebih cermat,” ucapnya.
Hasilnya, peringkat Merah Putih melonjak 8 tangga dari papan 50 besar dunia menerobos ke posisi 42 dunia. Prestasi itu tentu tidak datang tiba-tiba.