Menpar-Menhub Kompak Dongkrak Seats Capacity Wisman
Lalu, memberikan kemudahan atau penyederhanaan perizinan bagi airlines untuk pembukaan rute baru, termasuk charter flight. Dia mencontohkan, informasi dari beberapa airlines yang hendak membuka jalur penerbangan ke destinasi wisata, diharuskan melampirkan rencana binsnisnya sehingga memperlama.
“Saat ini kita membutuhkan flight. Mereka pasti sudah punya hitungan. Ini yang namanya supply lead demand. Ini perlu didereguasi,” katanya.
Kedua, bandara-bandara yang heavily congested diharapkan bisa beroperasi 24 jam, sehingga bisa didarati pesawat-pesawat di jam berapa saja. Ketiga, peninjauan kembali biaya layanan yang terlalu memberatkan Airlines untuk mendorong jumlah.
Keempat, pikirkan privatisasi bandara sesuai UU no.1/2009, seperti Indonesia Air Asia, Lion, Sriwijaya dan lainnya. Kelima, optimalisasi slots di bandara dengan demand tinggi, seperti: Ngurah Rai di Bali, Adi Soetjipto di Jogja dan Juanda Surabaya. Keenam, mempercepat Air Talk untuk mendapatkan tambahan kapasitas dari negara dengan growth tinggi, seperti UAE.(adv/jpnn)