Menpar Tantang Emirates ke Lombok
jpnn.com - JAKARTA – Kalau tidak punya background pebisnis, tidak mudah bernegosiasi dengan petinggi Emirates Airlines! Apalagi “mendikte” maskapai penerbangan milik Uni Emirat Arab yang bermarkas di Dubai International Airport ini. Tetapi tidak buat Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Saat Mr Salem Obaidalla, Senior Vice President Aeropolitical & Industry Affairs bertamu di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, 8 Juni 2016. Mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini ngotot, sampai 5 kali dalam durasi 35 menit menanyakan kapan Emirate terbang langsung ke Lombok, NTB?
Mr Salem didampingi Country Manager Emirates Mr Satish Sethi, yang sudah meninjau Bandara Lombok, Mandalika, dan beberapa lokasi strategis di Kota 1000 Masjid itu. Keduanya menjelaskan, Emirates sangat tertarik untuk terbang ke destinasi Lombok, yang sudah ditetapkan sebagai satu dari 10
“Bali Baru” atau 10 tujuan wisata utama itu. “Lombok cantik, pulau yang indah, alam yang istimewa, pantai berpasir putih dan lautnya jernih, Mandalika kawasan yang luar biasa,” kata Mr Salem.
Lalu kapan kalian launching direct flight Dubai-Lombok? Tanya Arief Yahya tidak pakai basa-basi. “Kami akan mempromosikan destinasi Lombok dulu melalui channel publikasi kami, inflight magazine, website, majalah Emirates, ke seluruh dunia agar public tahu lebih dalam keindahan Lombok. Sambil memperkuat awareness Lombok, kami akan promosikan di setiap event Emirates. Kami ingin sustainable, terbang berkelanjutan, tidak sporadis, bukan karena season saja,” jawab Salem.
Menpar Arief Yahya pun kembali bertanya, kapan target direct flight ke Lombok? Berapa lama tenggang waktu promosi, lalu berani terbang langsung? Selem dan Satish pun berusaha menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertemu Gubernur NTB KH Zainul Majdi di Lombok. Sudah menyatakan ketertarikannya untuk terbang ke Lombok. “Betul Pak, kami sekarang terbang setiap hari Dubai-Jakarta dan Dubai-Bali, rata-rata load factornya di atas 90 persen. Bahkan dalam 3 bulan ke depan destinasi Bali 100 persen booked,” jelasnya.
Iya, itu bagus, karena akan lebih banyak wisman Timur Tengah yang memilih berwisata ke Indonesia. Tetapi, pertanyaan Menpar Arief Yahya masih sama, “Kalian masih meragukan pasar Lombok ya? Kalian masih belum mau terbang langsung ke Lombok ya?” tanya Menpar yang membuat suasana pertemuan itu sedikit kaku. Seperti ada besi di tulang punggung semua peserta meeting, terdiam, terpaku.
Satish yang berlogat India itu mencoba mendinginkan suasana dengan menjelaskan kembali, bahwa Emirates sangat tertarik terbang ke Lombok. Pihaknya juga harus mengurus Aviation Agreement dan izin terbang dulu. Pihaknya juga harus mempersiapkan promosi ke Lombok dulu, karena ini adalah pasar baru. Buru-buru Arief Yahya menegaskan, “Kami akan bantu kalau soal izin terbang. Dengan cepat. Saya inginnya Emirates terbang sekarang, saya butuhnya sekarang, bukan kapan-kapan atau 1 tahun dari sekarang.”