Menpora Amali Sebut DBON untuk Perluas Cabor Peraih Prestasi di Olimpiade
Menurut Menpora Amali, kalau diukur dari perolehan medali, apa yang dicapai kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 sudah memenuhi target karena berhasil meningkatkan jumlah perolehan medali di mana mendapatkan 1 emas, 1 perak dan 2 medali perunggu.
Sementara olimpiade Rio De Jeneiro hanya mendapat 1 emas dan 2 perak saja.
“Karena ini kan perubahan paradigma ini baru ya, kalau kita masih tetap dengan target yang lama sudah tercapai yakni perolehan medali sudah tercapai bahkan melampaui. Tetapi sekarang kita mengubah cara kita mengukur. Kita harus konsisten menempatkan parameter yang hendak kita capai yakni kita ingin mencapai peringkat-peringkat olimpiade,” jelasnya.
Kemudian untuk regenerasi atlet, Menpora mengungkapkan bahwa dalam Desain Besar Olahraga Nasional pembinaan akan dilakukan sejak dari usia dini bahkan di tingkat anak-anak, SD, SMP dan SMA.
Pemerintah tidak ingin lagi memperoleh prestasi dengan cara-cara seperti yang ada saat ini yakni menemukan atlet tanpa didesain dan tidak ada generasi penerusnya.
“Jadi kami akan menerapkan pembinaan atlet secara terstruktur, kemudian sistematis dan masif di seluruh daerah untuk mendapatkan talenta. Karena talenta itu ada daerah bukan ada di Ibukota,” jelasnya.
Menpora mencontohkan, beberapa talenta yang mendapat medali di olimpiade baru-baru ini dating dari daerah seperti peraih medali perunggu angkat besi Windy Cantika Aisah dan peraih medali emas Bulutangkis, Apriani Rahayu. Dengan demikian, bakat-bakat lebih banyak lagi didapatkan dengan pembinaan.
“Dengan cara ini akan kita lebih pertajam lagi, sehingga kita bisa mendapatkan tim yang kuat dan siap untuk bisa bertanding di level olimpiade,” ungkapnya.