Menpora: Jangan Sampai Ada Mafia di Liga Santri Nusantara
Cak Imam merasa bangga atas pencapaian Liga Santri. “Hasil dari Liga Santri Nusantara Tahun 2015 telah menorehkan hasil yang sangat luar biasa dan membanggakan bagi bangsa kita dengan menjadi juara pada kejuaran Malindo Cup yang dilaksanakan tanggal 19 sampai dengan 22 Mei 2016 di Malaysia,” tegasnya.
Kick off LSN Regional Jatim I dibuka dengan atraksi pencak silat dari Pagar Nusa dan penampilan kesenian khas budaya Ponorogo yaitu Reog. Menpora Imam Nahrawi juga berkesempatan menaiki reog sebelum kick off pertandingan pertama yang mempertemukan antara PP Darul Huda, Mayak Ponorogo VS PP Roudlotul Huda, Lambeyan, Magetan. Untuk diketehui LSN Regional Jatim I meliputi Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Madiun, Magetan,Trenggalek.
Sebelum membuka LSN, Menpora dalam melakukan kunjungan kerja di Ponorogo kali ini, menghadiri acara Silaturahmi Daerah Pengasuh Pondok Pesantren Se-Ponorogo Robithoh Ma'adhid Islamiyah (RMI) NU Cabang Ponorogo di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, dan kemudian bersilaturahmi dengan Keluarga Besar Pondok Pesantren Darussalam Gontor.
Menpora dan rombongan tiba di Alun-Alun Ponorogo menggunakan helikopter Polda Jawa Timur jenis BO 105 Nomor Register P1112 pukul 11.45 WIB. Kedatangan Menpora di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, disambut dengan gegap gempita oleh ribuan santri dan santriwati pesantren tersebut.
Cak Imam menjelaskan, dirinya diangkat jadi Menpora oleh Presiden Joko Widodo untuk untuk mendorong, membangun, dan memajukan olahraga di Indonesia. "Oleh sebab itu, setelah saya diangkat saya langsung mencanangkan Liga Santri Nusantara, karena saya melihat banyak potensi-potensi yang muncul dari pesantren, santri tidak hanya diajarkan untuk belajar kitab kuning dan belajar keagamaan saja, tetapi di pondok pesantren juga diajarkan untuk berolahraga," tutur Menpora.
Imam mengatakan, pada tahun 2015 LSN diikuti oleh 185 pesantren. Tahun 2016 ini jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 1000 pesantren. Hal tersebut membuktikan bahwa tingginya minat dari kalangan pesantren untuk ikut memajukan olahraga bangsa.
"Kendala yang ada selama ini mungkin karena kurangnya fasilitas dan kesempatan, sekarang kita buka seluas-luasn ya kesempatan itu, kepada adik-adik sekalian yang sedang menuntut ilmu di pesantren ini, dan seluruh pesantren di Indonesia carilah ilmu sebanyak-banyaknya, carilah barokah sebanyak-banyaknya, karena dengan ilmu dan barokah itu, peran serta kalian semua dituntut dalam memajukan bangsa dan negara, " tutup Imam. (adv/jpnn)