Menpora Wacanakan Dana Abadi untuk Atlet
jpnn.com - JAKARTA - Problem olahraga di Indonesia memang erat dengan pendanaan. Kucuran dana pemerintah yang telat seringkali melemahkan motivasi atlet. Belum lagi mengenai hari tua olahragawan setelah pensiun.
Dari hasil pertemuan dengan cabang olahraga (cabor) Menpora Imam Nahrawi tercetus ide menyediakan dana abadi olahraga. Peruntukan dana abadi tersebut bisa berbagai macam. Termasuk memberikan tali asih buat para mantan atlet.
"Saya ingin berdiskusi dengan pihak ketiga soal dana abadi ini. Dana abadi ini menjadi cadangan yang tidak akan terganggu kepentingan di sana-sini. Untuk pencairan juga tak akan terlalu ribet," kata Imam Senin (10/11) di Kantor Kemenpora.
Ide dana abadi itu lahir setelah Imam melihat banyak atlet di usia senja hidup sengsara. Suami Shobibah Rohmah itu berharap dana abadi olahraga nantinya dikelola dengan prosedur yang beda dari pemerintah. Sebab, Imam menginginkan pencairan dana abadi tersebut bisa diambil sewaktu-waktu dan birokrasinya lebih fleksibel.
"Kurang lebih bentuknya semacam dana bencana. Jadi dana ada ketika untuk hal-hal yang mendadak dan tak bisa ditunda lagi," ucap Imam.
Pengumpulan dana abadi olahraga tersebut membutuhkan peran dari banyak pihak. Mengenai darimana sumber dana, apakah bekerja sama dengan pihak swasta serta stake holder terkait, Imam sedang menggodok matang rencana itu.
Nah, di antara semua cabor yang ada di Indonesia mungkin hanya bulu tangkis dan induk organisasinya PP PBSI yang memiliki dana abadi. Dana tersebut dihimpun sejak era 1990-an atau era kepemimpinan Try Sutrisno (1984-1992) sebagai nahkoda PP PBSI.
Wakil Sekretaris Jendral PP PBSI Achmad Budiharto menyatakan dana abadi PP PBSI saat ini jumlahnya mencapai lebih Rp 10 Miliar dan disimpan di salah satu bank swasta di tanah air. Dana tersebut dari masa ke masa terus bertambah. Sebab, ada kewajiban moral dari setiap periode kepengurusan untuk memupuk dana semakin banyak.