Menpora Zainudin Amali: Persatuan Jadi Kunci Menjaga Keselamatan Bangsa
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Niam seabagai salah satu penceramah pada acara ini mengatakan, 92 tahun yang lalu anak-anak muda Indonesia menyadari akan pentingnya komitmen bersatu di tengah perbedaan yang ada. Kesadaran itu muncul karena persoalan panggilan keagamaan, cinta tanah air, dan untuk menjalankan kebajikan yang bersifat universal.
"92 tahun yang lalu anak-nak muda dari berbagai organisasi yang berbasis suku, komunitas dan agama menyadari akan pentingnya bersatu. Ada Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong yang berbasis keagamaan, PPPI berkumpul dan berdiskusi memikirkan masalah kebangsaan," ucapnya.
Kesadaran bersama itu kemudian dimanivestasikan dalam Kongres 2 pada 28 Oktober 1928, untuk mencari titik temu di antara perbedaan yaitu komitmen kebangsaan yang sama.
Sementara Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menyampaikan Indonesia merdeka karena persatuan, termasuk Sumpah Pemuda yang mempelopori kemerdekaan Indonesia oleh para pemuda yang berikrar untuk bersatu.
"Kita kedepan tidak mungkin maju tanpa ada persatuan, maka sila yang ke-3 adalah Persatuan Indonesia. Walaupun kita berbeda agama, ras, suku dan sebagainya tapi kita satu di dalam membela NKRI," ujarnya.(*/jpnn)