Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menristekdikti Dorong Ada 500 Pesantren Punya Perguruan Tinggi

Jumat, 24 Mei 2019 – 11:29 WIB
Menristekdikti Dorong Ada 500 Pesantren Punya Perguruan Tinggi - JPNN.COM
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti

jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong pesantren-pesantren di Indonesia turut berkontribusi dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Indonesia.

Menteri Nasir meminta paling tidak 500 dari sekitar 29 ribu pesantren di Indonesia untuk mengembangkan perguruan tinggi minimal pada tingkat akademi komunitas.

"Harapannya lima tahun ke depan mulai dari Aceh sampai Papua kurang lebih 500 pesantren akan didorong memiliki pendidikan tinggi di luar bidang agama sesuai dengan potensi dan kearifan lokal masing-masing daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan daerah tersebut. Jika tidak bisa memenuhi kriteria sebagai universitas atau pun sekolah tinggi maka akan dibentuk akademi komunitas," tutur Menteri Nasir, Jumat (24/5).

Menteri Nasir menjelaskan jika setiap akademi komunitas yang didirikan pesantren memiliki 500 mahasiswa, maka pesantren akan berkontribusi menciptakan 25 ribu mahasiswa dan turut meningkatkan APK pendidikan tinggi Indonesia yang saat ini masih di angka 34,5 persen.

Menteri Nasir meminta perguruan tinggi yang dikembangkan pesantren sesuai potensi dan kearifan lokal wilayah setempat. Salah satunya seperti bidang herbalife yang menjadi salah satu fokus Stikes Khas Kempek.

BACA JUGA: Banyak Ortu Siswa Menolak Sistem Zonasi PPDB SMA - SMK

“Obat yang ada di apotek itu, 92 persen bahan-bahannya bukan dari Indonesia, bahan impor. Kalau pun diproduksi di Indonesia tapi yang punya resep komposisi obatnya (maupun patennya) adalah orang dari luar negeri," ujarnya.

"Kalau Stikes Khas Kempek dapat memformulasikan paten herbamedicine maupun herbalife, karena Indonesia kaya akan biodiversity (keanekaragaman hayati), Insyaallah para santriwan dan santriwati akan bisa menghasilkan terobosan inovasi ('breakthrough innovation'), sehingga obat-obatan berbahan baku lokal bisa dihasilkan dari santri Kempek ini, agar ke depan bangsa Indonesia menjadi mandiri dan tidak lagi bergantung dengan obat-obatan impor," sambungnya.

Menristekdikti Mohamad Nasir nerharap paling tidak 500 pesantren di Indonesia untuk mengembangkan perguruan tinggi minimal pada tingkat akademi komunitas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News