Mensos Optimistis Penerima PKH Bisa Mandiri dalam 2 Tahun
jpnn.com - YOGJAKARTA - Kementerian Sosial (Kemsos) tengah berupaya menerapkan sistem penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada para penerima Program Keluarga Harapan dan Raskin dari bantuan tunai menjadi nontunai.
Untuk itu, Kementrian Sosial terus mengembangkan sistem electronic warung gotong royong atau e-Warong KUBE-PKH sebagai sarana penerapan sistem bantuan non tunai. Penyaluran bansos melalui sistem e-Warong ini diyakini dapat mempercepat pengentasan kemiskinan.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa optimistis melalui sistem e-warong masyarakat miskin penerima bantuan sudah dapat mandiri dalam waktu dua tahun. Target tersebut lebih cepat dibanding penyaluran bantuan secara tunai yang diprediksi membuat masyarakat miskin dapat mandiri dalam waktu lima tahun.
"Masyarakat dapat segera menetas dan mandiri. Hitungannya, dalam dua tahun sudah mandiri dengan e-Warong KUBE-PKH," kata Khofifah usai membuka Rapat Kerja Teknis Penyaluran Bantuan Sosial Nontunai di Yogyakarta hari ini.
Keyakinan Khofifah tersebut lantaran sistem ini membuat penyaluran bantuan sosial dapat tepat guna, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu. Pintu-pintu yang memungkinkan bantuan itu dipotong pun dapat ditutup.
Selain itu, masyarakat penerima program keluarga harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra) dapat memiliki usaha karena sistem e-Warong mengharuskan masyarakat membentuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) dengan dasar hukum koperasi.
"Karena dalam format buku tabungan maka dia (penerima bantuan) dapat bunga dari tabungan yang disimpan. Ini akan menjadi penguat dalam masyarakat karena warung ini badan hukumnya adalah koperasi. Seluruh penerima bantuan rastra atau PKH yang dalam keanggotaan warung akan dapat SHU (Sisa Hasil Usaha) di akhir tahun. Seluruh warung ini agen dari bank mitra," paparnya.
Khofifah menargetkan hingga akhir 2016 terdapat 300 e-Warong KUBE-PKH yang didirikan. Target tersebut akan ditingkatkan 10 kali lipat atau menjadi 3.000 e-Warong pada tahun berikutnya. Target tersebut disesuaikan dengan suplai logistik dari Bulog agar warung-warung yang didirikan dapat berjalan secara berkesinambungan.