Mental Jadi Modal
jpnn.com - NAYPYITAW - Timnas Indonesia di ambang kejayaan dalam turnamen Piala AFF U-16 yang berlangsung di Naypyitaw, Myanmar. Dalam pertandingan pemungkas menghadapi Malaysia yang berlangsung di Stadion Wunna Theikdi hari ini, spirit do or die bakal berada di pundak skuad Garuda Muda.
Sebab, inilah kali pertama Indonesia mencicipi laga final dalam turnamen tahunan tersebut. Sejak pertama digelar, Indonesia belum sekalipun berjaya di Piala AFF U-16. Kelebihan pada sisi mental pemain dalam beberapa laga terakhir bakal menjadi modal Dimas Rafly dkk untuk membawa pulang juara.
Mental mereka sudah teruji dengan memulangkan favorit juara Australia lewat adu tendangan penalti. Selain itu, sebelum semifinal, beberapa kali mental anak asuhan Sutan Harharah itu moncer. Di fase grup, mereka mampu lepas dari tekanan Singapura dan menyamakan skor di babak kedua.
Pada fase grup, kedua negara sudah bertemu dan hasilnya imbang tanpa gol. Kondisi itulah yang menbuat laga ini peluang kedua tim 50:50. Sehingga, mental pemain akan lebih punya andil besar. "Apalagi untuk pertandingan final seperti ini, psikologis pemain juga bisa menentukan," ujar Sutan Harharah kepada Jawa Pos, kemarin (1/9).
Walaupun bertajuk laga big match, pelatih berusia 61 tahun tersebut belum akan merombak susunan pemainnya seperti di laga-laga sebelumnya. Winning formation tetap dia pertahankan untuk menghadapi Malaysia. Apalagi dengan kembalinya Dandi Maulana, strategi menyerang yang dia siapkan pun bisa ditunjang dengan baik.
Sejauh ini, sudah ada dua opsi formasi yang disiapkannya. Yaitu bermain dengan twin striker 4-4-2, atau dengan alone striker 4-2-3-1. Serangan dari kedua sayap Malaysia bakal menjadi salah satu sisi perhatiannya. "Belajar dari pertandingan sebelumnya, kami harus memaksimalkan pressure ketat ke jantung pertahanan lawan," ungkapnya.
Sementara itu, kubu Malaysia tidak mau menyerah begitu saja. mereka juga sedang berada dalam posisi on fire. Sama seperti Indonesia, Malaysia juga berambisi pecah telor dengan meraih juara untuk kali pertama.
"Trofi juara kali ini bisa menjadi pelengkap kado dari kami untuk hari kemerdekaan Malaysia (31 Agustus kemarin, Red)," jelas pelatih Malaysia, S. Balachandran seperti dikutip di situs resmi AFF. (ren/aam)