Mentan Amran Giatkan Teknologi Ini untuk Percepatan Tanam
jpnn.com, SULAWESI SELATAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mengajak petani untuk memaksimalkan musim hujan dengan percepatan tanam guna menjaga stok ketersediaan pangan, terutama padi dan jagung.
Hal itu diungkapkan Mentan Amran dalam rangkaian kunjungan kerja ke tiga daerah di Sulawesi Selatan, termasuk Jeneponto
Dia menyebutkan pihaknya saat ini sedang menggiatkan penggunaan teknologi berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mengoptimalkan percepatan tanam.
“Kalau gunakan rice transplanter, satu orang bisa menanam di lahan satu hektare hanya selama 20 menit. Sementara kalau pakai tangan, butuh waktu 20 hari untuk luas lahan yang sama,” ungkap Amran pada acara Gerakan Percepatan Tanam Padi di Desa Kayu Loe Timur, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Selasa (16/1).
Mentan Amran menyebutkan menanam padi secara manual berdampak pada penurunan produksi.
“Bandingkan satu hanya 20 menit, sementara satu lagi 20 hari. Kematangan padi tidak sama, akhirnya kita kehilangan 20 persen dari total produksi. Bila kita produksi 50 juta ton, berarti kita berpotensi kehilangan produksi sebanyak 10 juta ton,” sebut Amran.
Selain rice transplanter, Kementerian Pertanian (Kementan), disebut Amran, saat ini tengah menggiatkan penggunaan combine harvester.
Alsintan yang digunakan untuk panen itu memiliki 3 fungsi, yaitu sebagai alat panen, alat perontok padi, dan juga sebagai alat pembajak sawah.