Mentan Lepas Ekspor Hortikultura dan Perkebunan serta Bantuan Pertanian di Cianjur
Amran pun menyebutkan, bukti nyata komitmen pemerintah memajukan sektor pertanian dan mengedepankan keberpihakan kepada petani yakni dari keseriusan dalam memberantas mafia pangan. Sebab, dulu sektor pertanian banyak dikuasai mafia.
"Presiden Jokowi perintah jangan beri ruang mafia. Sampai hari ini ada 482 mafia pangan kami proses hukum dan sebanyak 409 masuk penjara. Kami pertaruhkan semuanya. Ini atas perintah Bapak Presiden demi negeri yang kita cintai," sebutnya.
Terkait bantuan kopi yang diberikan ke petani, Amran mengatakan bibit kopi tersebut dipastikan meningkatkan kesejahteraan petani. Sebab produktivitasnya mencapai 3 sampai 3,5 ton per hektar per tahun.
"Sebelumnya petani hanya tanam bibit kopi asal-asalnya produksinya hanya 0,7 ton per hektar per tahun. Jadi terjadi kenaikan yang luar biasa. Bibit kopi ini dalam waktu 3 tahun sudah memberikan hasil dan dinikmati sampai 25 tahun," ujarnya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengaparesiasi dan mendukungan penuh kebijakan dan program pertanian yang digagas Kementan untuk memajukan pertanian Kabupaten Cianjur. Hingga saat ini, bantuan pertanian ke Kabupaten Cianjur jumlahnya sangat banyak sehingga tidak terhitung, sehingga Cianjur terus menjadi salah satu sentra produksi pertanian. "Jadi kami yakin, kunjungan kerja Bapak Menteri ini bakal memajukan lagi sektor pertanian kami," ujarnya.
Dirjen Hortikultura, Suwandi menambahkan capaian ekspor komoditas hortikultura 2018 sangat membanggakan. Melansir data BPS, total ekspornya sebesar 435.328 ton senilai Rp 6,27 triliun. "Khusus ekspor bunga krisan 2018 sebesar 59,1 ton dan senilai Rp 11,7 miliar dan tanaman hias 2018 sebesar 4.675 ton. Selain Jepang, tujuan ekspor krisan selama ini ke Kuwait, Malaysia dan Singapura," sambung dia.
Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagiono menuturkan, Kementan saat ini tengah fokus meningkatkan produksi dan nilai tambah seluruh komoditas perkebunan. Kementan memiliki program Benih Unggul (BUN) 500 dan membangun logistik benih.
"500 yang dimaksud adalah 500 juta batang selama 6 tahun. Itu artinya dari yang eksisten saat ini kami melipatgandakan 3 kali lipat karena rata-rata saat ini kita baru mampu menyediakan benih sekitar 30 juta batang untuk semua komoditas seperti kopi, kakao, karet, sawit, tebu, cengkeh, sama lada," jelasnya.