Mentan: Pembentukan Korporasi untuk Mensejahterakan Petani
Menteri Pertanian juga meminta para Kepala dinas yang hadir agar terus membina petani untuk meningkatkan produksinya. Kondisi komoditas kopi yang saat ini Indonesia berada di urutan nomor 4 setelah Brazil, Kolombia, dan Vietnam. Potensi kopi di Indonesia sangat mungkin untuk merajai dunia.
"Dia (vietnam) produksi 3 ton, kita 0,6 ton, kalau ini naik 1 ton saja, kita masuk peringkat 2 dunia, karena luasan 1.2 juta ha, kalau kita naik (produktivitasnya) 1,5 ton, (jadi) 2 ton kita nomor 1 dunia, kita merajai kopi dunia",ujar Amran dengan yakin.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan bahwa saat ini Bengkulu yang terdiri dari 20 ribu meter persegi, dimana 53 persen merupakan untuk kawasan produksi dan saat ini sedang digiatkan program intensifikasi pertanian untuk komoditas sawit dan karet.
Peremajaan dilakukan karena mutu yang dipergunakan oleh masyarakat 60 persen dari kebun itu produktivitasnya rendah sehingga diperlukan program replenting dan ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat Bengkulu, kata Gubernur. "Ini tidak lain karrna masyarakat saat membangun dengan bibit asalan kebun kelapa sawit itu", sambungnya
Dalam.hal ini pemerintah daerah menyambut baik program pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk melakukan peremajaan perkebunan khususnya perkebunan rakyat.
"Kami yakin betul kalau ini dilakukakn, lahannya sangat subur, rata-rata lokasi perkebunan itu dekat akses jalan, sehingga sangat dimudahkan untuk cost transportasinya rendah", ujar Rohidin.
Pihak pemda pun menyarankan agar petani menggunakan benih berkualitas. Selain kelapa sawit, Bengkulu juga memiliki komoditas karet yang menjadi fokus. Kebun karet 90 persen adalah milik rakyat. Target dalam waktu dekat akan mendirikan pabrik pengolahan karet. Ditambah lagi ada kopi yang menjadi komoditas unggulan selain itu.
"Kopi juga untuk Bengkulu ini merupakan provinsi ketiga terbesar penghasil kopi, maka saya kira pengadaan bibit sawit, karet, kopi yang betul tersertifikasi", tambah Rohidin.(adv/jpnn)