Mentan SYL Ajak Mahasiswa Wujudkan Pertanian Presisi
Dia menambakan nilai ekspor pertanian di masa covid 18 menigkat. Pada 2021 sebesar Rp 625,04 triliun, meningkat 38,69% dibanding 2022, bahkan nilai tukar petani (NTP).
"Lahan pekarangan bisa kami manfaatkan untuk menghasilkan komoditas pertanian yang tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi menambah pendapatan," pinta SYL.
Mentan SYL menegaskan urgensi pertanian presisi bagi kaum milenial khususnya mahasiswa adalah bagaimana dapat terjun langsung di lapangan untuk bertani menggunakan teknologi modern dan mampu mengoptimalkan sumberdaya alam secara optimal dari hulu hingga hilir.
Kampus Universitas Padjajaran memiliki ruang strategis untuk sama-sama mewujudkan pertanian presisi melalui penerarapan smart farming dan mencetak wirausaha muda yang mampu meningkatkan produksi, nilai tambah dan kesejahteraan petani.
"Kami melibatkan mahasiswa dalam penerapan teknologi budi daya, pendampingan, dan pengawasanya. Kami harapkan ini menjadi ruang belajar bagi mahasiswa untuk mulai menjadi petani modern yang sukses sekaligus pengusaha di bidang pertanian," tegasnya.
Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti menegaskan pihaknya mendukung program terobosan Kementan khususnya mewujudkan pertanian presisi dalam meningkatkan produksi dan mendorong kaum milenial terjun ke sektor pertanian.
Pertanian presisi adalah sebuah kebutuhan bagi kaum mahasiswa saat ini karena berpikir dan bertindak milenial sehingga akrab dengan teknologi.
"Dengan pertanian presisi ini mahasiswa tidak hanya menguasai teknologi, tetapi bisa juga menjadi enterprenuership bidang pertanian," ujarnya.