Mentan SYL Dorong Pertumbuhan Industri Peternakan Modern Sapi Potong di Sulsel
Mentan SYL berharap potensi ini dapat mendorong Kabupaten Gowa sebagai percontohan bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia.
“Daging dari RPH akan lebih aman dan terjamin, karena dipastikan aman dari penyakit, lebih bersih, dan lebih higienis," tegas Mentan SYL meyakinkan.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyebut daerahnya memiliki potensi besar di sektor pertanian, khususnya peternakan sapi.
Dia menyampaikan beragam pembangunan dan pengembangan dari hulu ke hilir pada sektor ini akan direalisasikan melalui kerja sama multipihak, termasuk pelaku usaha dan Kementan sebagai pemerintah pusat.
“Di dataran rendah, saat ini kami lagi mengembangkan sapi potong, sapi potongnya itu RPH, dan juga pengembangan daging wagyu. Ini semua dapat terlaksana seperti hari ini, berkat hadirnya kolaborasi pentahelix yang ada di Kabupaten Gowa," kata Bupati Adnan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menambahkan saat ini pemerintah terus berupaya menjamin daging sapi yang diedarkan harus berasal dari RPH yang memenuhi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) dan kaidah kesejahteraan hewan sebelum dipotong.
"Kualitas daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) menjadi indikator daging yang baik untuk dikonsumsi, dan RPH sebagai sarana yang disediakan pemerintah untuk menghasilkan produk tersebut," ungkap Nasrullah.
Lebih lanjut Nasrullah pun menyebutkan sarana RPH Modern di Kabupaten Gowa ini telah memenuhi persyaratan teknis kesmavet dan kaidah kesejahteraan hewan sehingga harapannya produk yang dihasilkan lebih higienis dan terjauh dari kontaminasi.