Mentan SYL Lepas Gugus Tugas Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas gugus tugas peremajaan kelapa sawit pekebun demi memacu akselerasi.
Pelepasan tersebut didampingi Direktur Jenderal Perkebunan bersama jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN), serta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit di Auditorium Gedung F Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Selasa (16/5).
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), terlihat nilai ekspor minyak kelapa sawit periode Januari-Februari 2023 mengalami peningkatan sebesar 1,62 persen dibandingkan dengan nilai ekspor pada periode yang sama di tahun kemarin.
Hal itu menunjukan komoditas kelapa sawit bisa tetap eksis dan bahkan menjadi penopang komoditas ekspor pertanian.
“Sawit ini dihadapkan dengan berbagai tantangan, bahkan dapat mengancam masa depan sawit rakyat Indonesia jika tidak segera lakukan suatu langkah komprehensif," ujar Mentan SYL.
Menurutnya, sesuai arahan Presiden RI perlu dilakukan upaya perbaikan dari sektor hulu perkebunan kelapa sawit rakyat. Oleh karena itu, dalam rangka mendorong hal tersebut, Kementan hadir berikan solusi tepat melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang setiap tahunnya ditargetkan seluas 180 ribu hektar yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit.
"Saya mengapresiasi Direktur Jenderal Perkebunan atas ide dan gagasan dalam mengakselerasi program PSR melalui pembentukan Tim Gugus Tugas Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun," kata Mentan.
Mentan berharap gugus tugas ini dapat mendorong akselerasi capaian program PSR sekaligus membantu mengurai permasalahan dan kendala di daerah baik dalam pengusulan maupun dalam pelaksanaan programnya.