Mentan tak Diganti, Swasembada Pangan Diragukan
Lalu mengenai wacana swasembada tiga komoditas yaitu jagung, kedelai dan beras ternyata masih menemukan kendala nyata dalam implementasinya. Hingga pertengahan 2016, kata dia, jalan terjal swasembada masih besar.
Ini terlihat dari kisruh impor berbagai bahan pangan. Tahun 2015 kementerian pertanian menyatakan tidak akan impor karena sudah surplus.
''Tapi kenyataannya impor masih tetap dilakukan. Bawang merah pun demikian. Dinyatakam surplus namun impor jalan terus. Yang terakhir adalah meruaknya isu impor daging serta jeroan.''
Terkait dengan kedaulatan pangan, Said menambahkan, sejatinya pemerintah menempatkan petani sebagai subyek pembangunan. Petani yang sejahtera dan mulia merupakan tujuan utama karena kedaulatan pangan berkaitan dengan hak dasar petani.
''Tapi melihat program dan kebijakan pemerintah melalui kementerian terlihat jelas bahwa orientasi pembangunan lebih diarahkan kepada peningkatan produksi tanpa diimbangi upaya meningkatkan insentif yang diterima petani. Sayangnya itulah yang terjadi pada pemerintahan sekarang,'' katanya. (jos/jpnn)