Menteri Desa Dorong BUMDes Mengelola Hasil Pertanian Karet
jpnn.com, BENGKULU UTARA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan hasil pertanian karet di Bengkulu Utara akan digunakan Kementerian PUPR untuk bahan aspal. Terkait distribusi, ia ingin hasil pertanian tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Masalah karet nanti akan dibantu oleh Kementerian PUPR, dikumpulkan oleh BUMDes-BUMDes. Karet ini akan digunakan untuk bahan pembuatan aspal,” ujar Menteri Eko di Kabupaten Bengkulu Utara, Sabtu (16/3).
Di sisi lain, menurutnya, pemerintah juga akan membantu konektivitas infrastruktur di Bengkulu Utara, terutama konektivitas antar-kecamatan. Pasalnya, infrastruktur jalan yang dibangun oleh dana desa tidak akan berjalan maksimal jika tidak didukung oleh konektivitas antar-kecamatan.
BACA JUGA: Siti Nurbaya: Jokowi Pimpin Negara dengan Bobot Governance yang Kuat
“Di Bengkulu Utara masih kurang infrastrukturnya. Banyak daerah yang jalannya belum baik, jembatannya belum baik, Kementerian PUPR akan membantu terkait masalah konektivitas ini," ujarnya.
Terkait konektivitas infrastruktur, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan prioritas pemerintah untuk Bengkulu Utara adalah memenuhi konektivitas, terutama untuk konektivitas wilayah perkebunan. Seperti diketahui, sebagian masyarakat di Bengkulu Utara hidup di sektor perkebunan.
“Sebagaimana yang dikatakan Pak Menteri Desa, sebaik apa pun dana desa kalau konektivitas keluar tidak dipenuhi, hasilnya tidak akan maksimal untuk kesejahteraan masyarakat. Kita akan cawe-cawe untuk konektivitas wilayah perkebunan," ujarnya.
Pada kunjungan kerja tersebut, Menteri Eko menyerahkan sertifikat hak milik Transmigran sebanyak 400 bidang tanah dan sertifikat hak milik masyarakat sebanyak 538 bidang di Kabupaten Bengkulu Utara.