Menteri Hanif: Mengaji ke Kiai, Jangan ke Mbah Google
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri meresmikan pendirian masjid Abdurrahman Wahid di lingkungan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kementerian Ketenagakerjaan di kawasan Kampung Makassar, Jakarta Timur.
Menteri Hanif berharap agar seluruh pegawai Kemnaker, peserta Diklat maupun masyarakat muslim sekitar Pusdiklat bisa ikut memakmurkan Masjid Abdurrahman Wahid.
Masjid Abdurrahman Wahid juga diharapkan bisa menjadi media atau sarana untuk menyemai pandangan Islam yang moderat, damai, sejuk, rahmatan lil alamin (Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta) dan bukan menjadi tempat untuk provokasi atau aneh-aneh.
“Masjid menjadi tempat pemersatu bagi gairah masyarakat sedang bersemangat belajar agama untuk membangun sesuatu yang positif bagi kehidupan beragama dan bernegara, “ kata Menteri Hanif saat menyampaikan arahan peresmian pembangunan Masjid Abdurrahman Wahid di Pusdiklat Kemnaker, Jakarta Timur, Selasa (13/3).
Menurut Menteri Hanif, dengan adanya Masjid di lingkungan Pusdiklat, maka pegawai Kemnaker, peserta diklat maupun masyarakat muslim sekitar Pusdiklat tidak lagi kesulitan mencari tempat ibadah untuk menjalankan ibadah baik sholat lima waktu maupun sholat Jumat.
Menteri Hanif juga berharap, adanya masjid Abdurrahman Wahid ini bisa digunakan untuk mengaji mengingat saat ini bagi masyarakat Jakarta, mengaji merupakan barang mewah.
Sempitnya waktu masyarakat Jakarta untuk mengaji kepada Kiai, akhirnya banyak masyarakat yang mengaji melalui Google.
“Kalau ngaji ke Mbah Google, kirim Al-Fatehah, bisa nyampai ga? Alamatnya menjadi tidak jelas. Akhirnya membuat pemahaman kita terhadap agama menjadi macem-macem. Karena itu kalau ngaji benar-benar dan masjid ini bisa jadi sarana selain ibadah sholat dan Jumatan, bisa digunakan untuk mengaji oleh pegawai dan masyarakat sekitar, “ katanya.