Menteri LHK: Pusat Gambut, Dari Indonesia untuk Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia konsisten menjawab tantangan untuk menjaga kelestarian ekosistem gambut. Selain melakukan langkah koreksi kebijakan, kini Indonesia memiliki International Tropical Peatland Centre atau Pusat Lahan Gambut Tropis Internasional (ITPC) di Bogor.
ITPC merupakan inisiatif Menteri LHK Siti Nurbaya, sebagai tempat rujukan informasi dan pusat pengetahuan berbagai negara di dunia dalam tata kelola gambut. Peresmiannya akan dilakukan Selasa besok (30/10) di Manggala Wanabhakti, Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup dari negara kaya gambut tropis lainnya, Republik Kongo, dan Direktur eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP), Erik Solheim, dipastikan ikut hadir. Selain perwakilan instansi pemerintah, mitra internasional, sektor swasta, masyarakat sipil dan media.
"Pusat ekosistem gambut tropis ini akan menjadi tempat belajar bagi negara lain yang ingin mengetahui tentang wilayah gambut tropis dan bagaimana merestorasi, serta merawat gambut tropis bagi kepentingan masa depan lingkungan hidup dunia," kata Menteri Siti dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/10).
Selama ini, kata Menteri Siti, Indonesia memiliki banyak sekali hasil riset mengenai gambut. Nantinya riset-riset tersebut akan ditampilkan di pusat ekosistem gambut tropis tersebut.
Inisiatif tata kelola gambut Indonesia, ditegaskan Menteri Siti, datang dari Presiden Joko Widodo. Inisiatif lainnya dari Presiden dan Wapres, adalah dengan mendirikan Badan Restorasi Gambut (BRG).
"Arahan Presiden dan Wapres, tata kelola gambut harus bisa diterima secara internasional, dan berkelas dunia. Makanya kemudian kita rancang struktur organisasi BRG yang seperti sekarang," kata Menteri Siti.
BRG harus berkonsentrsi pada tata kelola air, operation dan maintenance infrastruktur kanal gambut. Selain itu riset internasional, serta dalam hubungan dan dukungan internasional. Bukan badan yang 'gemuk ke bawah' sampai ke daerah-daerah.