Menteri LHK Siti Dorong Negara-Negara G7 Bekerja Sama Atasi Perubahan Iklim
Pengalaman Indonesia dimaksud antara lain adalah upaya mengendalikan kebakaran hutan, pengelolaan lahan gambut, moratorium permanen untuk izin baru di hutan primer dan lahan gambut.
Selain itu, konservasi tanah dan keanekaragaman hayati, rehabilitasi hutan dan lahan, partisipasi masyarakat, serta penegakan hukum.
Indonesia saat ini mengidentifikasi sumber pendanaan untuk menerapkan kebijakan ini dengan menciptakan instrumen keuangan inovatif seperti Green Sukuk dan Green Bonds dan pengembangan carbon pricing.
Investasi swasta juga diperlukan untuk mendukung upaya ini.
Guna mencapai target global untuk mengurangi emisi, efisiensi sumber daya, dan ekonomi berkelanjutan, Indonesia mendorong negara-negara G7 untuk memberikan contoh dan bekerja sama mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
“G7 harus menjadi katalisator untuk pemulihan hijau dan masa depan yang berkelanjutan, sambil memastikan kepatuhan terhadap konvensi dan kesepakatan berdasarkan aturan serta memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal,” jelas Menteri Siti.
Mengacu pada Glasgow Climate Pact, Indonesia menegaskan kembali pentingnya penyediaan dukungan keuangan USD 100 miliar per tahun.
Sebab, komitmen dukungan keuangan tidak cukup disampaikan pihak-pihak negara maju.