Menteri Nasir Dorong Inovasi di Bidang Kesehatan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyebutkan beberapa masalah penelitian yang masih perlu ditangani di Indonesia.
Masalah-masalah itu antara lain sumber daya manusia, jumlah rasio antara peneliti di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, tumpang tindih penelitian maupun hubungan antara penelitian dan industri. Juga kesenjangan antara penelitian dan pemanfaatannya.
“Para peneliti harus menciptakan cara-cara baru untuk mendukung pembangunan nasional secara keseluruhan. Salah satu inovasi yang sangat dibutuhkan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat adalah inovasi di bidang kesehatan dan obat-obatan,” ujar Menteri Nasir saat sambutan pada peresmian Program Novartis Young Innovators’ Camp (NYIC) di Jakarta, Selasa (6/11).
Terkait Program NYIC, dia mengatakan, kesehatan dan obat-obatan adalah salah satu dari 10 bidang prioritas dalam Rencana Induk Penelitian Indonesia (RIRN) 2017-2045. Oleh karena itu peluncuran NYIC sangat sesuai dengan RIRN.
“Program ini menargetkan para peserta adalah lulusan baru universitas yang ingin mengembangkan diri, memulai jalur inovasi, dan membuat kontribusi yang signifikan di sektor farmasi dan kesehatan,” jelas Nasir.
Dia berharap acara ini akan berfungsi sebagai forum untuk bertukar ide, berbagi pengalaman, pemecahan masalah dan diskusi bagaimana membawa hasil penelitian di antara talenta muda dalam perawatan kesehatan ke hilirisasi dan komersialisasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. (esy/jpnn)