Menteri Nasir Minta PTN dan PTS Genjot Pendidikan Vokasi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pendidikan vokasi harus mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah, baik itu PTS (Perguruan Tinggi Swasta) maupun PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Karena saat ini pemerintah ingin menghilangkan dikotomi (pemisahan) antara negeri dan swasta.
Dia harap seluruh pendidikan tinggi bersinergi demi kamujan pendidikan tinggi di Indonesia. "Bukan berarti PTS tidak lebih baik dari PTN. Ada PTS yang jauh lebih maju dan ada juga PTN yang masih tertinggal, Ini semua harus kita dorong. Yang kami inginkan adalah perguruan tinggi yang berkualitas," tuturnya, Minggu (6/5).
Dalam menghadapi persaingan global di era revolusi industri 4.0, Nasir menyatakan, mutu pendidikan vokasi dan membekali sertifikasi keahlian bagi lulusan vokasi harus digenjot.
Pendidikan vokasi merupakan tempat untuk menyiapkan tenaga kerja profesiona. Karena itu harus dibekali dengan keahlian yang tersertifikasi agar lulusan pendidikan vokasi bisa diterima bekerja dan sesuai standar industri
Selain serifikasi keahlian, Menteri Nasir mengungkapkan, ada 3 poin utama yang ditempuh dalam merevitalisasi pendidikan tinggi vokasi. Pertama, menyiapkan 50% dosen dari industri dan 50% dosen dari akademik.
Kedua, retooling/ Retraining Dosen Vokasi. Ketiga, implementasi dual system 3-2-1 (3 semester di kelas/teori, 2 semester di Industri, dan 1 semester mengerjakan tugas akhir). (esy/jpnn)