Menteri Nasir: Pembelajaran Politeknik Jangan Hanya di Kelas
jpnn.com, BALI - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meluncurkan Pusat Unggulan Teknologi Green Tourism di Politeknik Negeri Bali (PNB). Nasir meminta para dosen vokasi untuk mempersiapkan dan meningkatkan akademik dengan baik agar green tourism berlangsung baik. Selain itu proses pembelajaran jangan melulu di kelas, tetapi lebih banyak praktik.
“Pola akademik yang saat ini paling baik untuk Politeknik adalah pola 3-2-1, 3 semester teori di kelas, 2 semester di praktik di industri, dan 1 semester untuk tugas akhir. Masing-masing prodi pun harus disertifikasi oleh lembaga sertifikasi profesi, sehingga setiap Politeknik mempunyai standar yang sama untuk kompetensi lulusannya. Dosen pun juga harus disertifikasi pada bidang vokasinya masing-masing,” tutur Menteri Nasir saat kunjungan kerja di Bali, Senin (25/9).
Dia berharap dengan adanya pusat unggulan teknologi green tourism ini, mutu PNB makin baik, karena dengan konsep ini antara permintaan industri dan keluaran teknologi serta lulusan menjadi seimbang.
“Pusat unggulan teknologi seperti inilah yang diharapkan kita bersama, karena sesuai dengan perkembangan potensi daerah masing-masing," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur PNB Made Mudhina mengatakan, saat ini jumlah mahasiswa PNB sekitar 4.600 mahasiswa. Sedangkan rasio dosen 1 : 13, dengan beberapa program studi terapan untuk menyokong potensi lokal.
Bali, lanjutnya juga dikenal dengan industri pariwisata yang sangat maju, oleh karena melihat potensi itu perlu ada satu keunggulan khusus yang dimiliki.
“Misi pengembangan dari adanya green tourism adalah PNB bisa mempunyai keunggulan dalam teknologi bidang kepariwisataan yang menjaga kearifan lokal," terangnya.(esy/jpnn)