Menteri Nasir Targetkan Lima PT Masuk 500 Besar Dunia
jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mendukung upaya peningkatan mutu perguruan tinggi, khususnya untuk mendapatkan pengakuan atau akreditasi internasional. Nasir menekankan pentingnya perguruan tinggi Indonesia memperoleh pengakuan internasional agar kualitas lulusannya juga diakui secara global.
“Saya berharap seminar dan workshop ini menjadi muara tumbuh kembangnya budaya mutu pendidikan tinggi, menuju peningkatan daya saing bangsa Indonesia yang berkualitas,” ujar Nasir dalam seminar dan workshop internasional “Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal Berbasis Outcomes” tadi malam.
Dia menambahkan, masih banyak tantangan dan pekerjaan rumah yang harus dilakukan Kemenristekdikti dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Merujuk data BAN-PT 2017, dari 4.530 perguruan tinggi di Indonesia, mayoritas 65 persen masih terakreditasi C, sisanya terakreditasi B 31 persen, dan A hanya 4 persen. Hal ini menunjukkan kapasitas perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan berkualitas pun mengalami disparitas.
"Ini telah menjadi perhatian kami dan upaya sistematis telah dijalankan untuk memperbaikinya,” ujar Nasir.
Kabar baiknya, tahun ini semakin banyak perguruan tinggi yang terakreditasi A. Tahun 2015 lalu hanya 21 PT yang terakreditasi A, kini telah mencapai 54 PT. Hal ini menunjukkan keberhasilan kementerian dalam upaya meningkatkan mutu perguruan tinggi Indonesia. Yang cukup menggembirakan, terdapat delapan perguruan tinggi di Indonesia yang program studinya telah terakreditasi Internasional dari Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan lain lain.
Selain itu, bila mengacu kepada ranking perguruan tinggi internasional versi QS, tahun ini ada tiga perguruan tinggi yang masuk 500 besar dunia (pada 2016 hanya dua perguruan tinggi). Universitas Indonesia di peringkat 277 naik 48 peringkat dari tahun sebelumnya di 325. Institut Teknologi Bandung di peringkat 331 dan Universitas Gadjah Mada naik 99 peringkat menjadi peringkat 402.
"Target saya tahun 2019 jadi lima PT yang masuk 500 besar dunia," ucapnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Intan Ahmad, menyampaikan upaya meningkatkan mutu perguruan tinggi bukan hanya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Semua pihak harus bekerja keras. Perguruan tinggi dan para pendidik juga harus berperan aktif dalam peningkatan mutu berstandar internasional.