Menteri Teten Berharap Koperasi Jadi Benteng Ekonomi Masyarakat
jpnn.com, BEKASI - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM ingin mengembangkan koperasi, sehingga ke depan koperasi diharapkan menjadi benteng perekonomian masyarakat, terutama di kala menghadapi krisis akibat Covid-19.
Sejalan dengan hal itu, KemenKop UKM menyiapkan strategi tiga fase untuk mempercepat pemulihan ekonomi kepada koperasi yang akan dilakukan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM).
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional terbaru di 2020 pada level antara -0,4% sampai 1%. Adapun angka maksimalnya turun dari sebelumnya 2,3%.
Perubahan proyeksi ini dikarenakan ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang belum juga selesai, bahkan menjadi lebih besar.
“Tetapi mudah-mudahan tidak sampai ke minus. Situasi memang tidak mudah, kita harus sama-sama menghadapi dengan sebaik-baiknya. Salah satu yang kita harapkan, koperasi bisa menjadi bagian dari upaya menyelamatkan ekonomi masyarakat,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengunjungi Koperasi Pasar (Koppas) Kranggan di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020).
Teten menjelaskan tiga fase untuk mempercepat pemulihan ekonomi kepada koperasi. Pertama, Fase Tanggap Bencana (Induksi).
Dalam fase ini seluruh aktivitas ekonomi terhambat akibat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga langkah yang diambil adalah dengan memberikan restrukturisasi pinjaman/pembiayaan kepada koperasi mitra LPDB-KUMKM maksimal selama 12 (dua belas) bulan.
“Diharapkan dengan adanya program restrukturisasi yang telah dilakukan LPDB-KUMKM, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dapat juga melakukan penangguhan pembayaran pokok dan bunga kepada anggota, dan bagi UKM yang ditetapkan dalam program ini juga dapat melakukan inovasi terhadap kebutuhan tertentu yang meningkat selama pandemi Covid-19,” papar Teten.