Menteri Tjahjo Ancam Kurangi DAK bagi Daerah yang Pejabatnya Sering Melancong
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo angkat bicara soal Pejabat Daerah yang sering meninggalkan wilayah kerjanya. Seharusnya, mereka memanfaatkan mayoritas waktu untuk membangun daerah. Bukan pergi ke luar daerah, atau malah keluar negeri dengan alasan yang dibuat-buat.
Politikus PDIP itu sendiri memaklumi jika seorang pejabat daerah mengajukan izin pergi untuk berobat. Namun yang terjadi malah terkesan memanfaatkan pemakluman itu. Setiap minggu ada saja pejabat yang keluar kota atau berkunjung ke negara lain dengan alasan beragam.
"Termasuk sering, ada yang minggu pertama sakit, oke, minggu kedua izin umrah, minggu ketiga ketiga keluar negeri. Keempat izin ke luar negeri lainnya, kok enggak sekali jalan. Jadi apapun pejabat daerah itu sebanyak mungkin waktunya di daerah," ujar Mendagri di kantornya, Jakarta, Kamis (20/8).
Saat ini, sanksi yang diberikan Kemendagri hanya sebatas peringatan saja. Tapi, jika pejabat yang sering melancong itu bermain-main dengan penyerapan anggaran di daerah, Tjahjo bakal bertindak tegas. Ia mengakui sudah menetapkan aturan jika mereka tak bekerja sesuai arahan.
"Kita ada kebijakan khusus. Kalau sampai penyerapan anggaran minim, ya jangan salahkan ada pengurangan dana alokasi khusus (DAK) dan sebagainya," sambung Tjahjo.
Sebelumnya, para pembantu presiden sempat geram dengan ulah pejabat daerah khususnya di Papua. Hal itu dipicu absennya mereka saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke sana. Bahkan, kejadian itu sampai berulang dua kali.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu contohnya, menuduh pejabat daerah di Papua tidak memiliki rasa hormat. Menhan sampai tak habis pikir bagaimana kejadian memalukan itu terulang. Seharusnya, mereka paham akan jadwal Presiden yang akan mengunjungi wilayah kerja mereka sehingga tidak mengalihkan tugas penyambutan pada Sekda.
"Itu dimana hormatnya coba sama presiden. Mereka tak pernah di situ, di Singapura lah, dimana," kata Ryamizard belum lama ini.