Menteri Yohana Tunjukkan Kota Layak Anak Lewat Colombo Plan
jpnn.com, SOLO - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Yohana Yembise membuka pertemuan internasional “Colombo Plan”, dengan tema Sharing Best Practices on the Implementation of Child Friendly City in Indonesia di Kota Surakarta pada Senin (10/9).
Kota Surakarta sengaja dipilih menjadi tuan rumah untuk berbagi pengalaman dalam pertemuan karena kota tersebut adalah contoh hasil komitmen pemerintah dalam memenuhi hak-hak anak dan melindunginya dari kekerasan, diskriminasi, eksploitasi dan perlakuan salah melalui sistem pembangunan berbasis hak anak, yang dikenal dengan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).
Melalui pertemuan ini menunjukkan pelaksanaan KLA di Indonesia telah diakui dunia internasional.
“Pelaksanaan Colombo Plan dengan mengangkat tema berbagi pengalaman terbaik mengenai KLA di Kota Surakarta merupakan hal yang tepat. Kota Surakarta berdasarkan hasil evaluasi KLA 2018, memperoleh kategori tertinggi, yaitu KLA Utama," tutur Menteri Yohana dalam sambutannya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemen PPPA bekerjasama dengan Kementerian Sekretariat Negara RI dan Colombo Plan Secretariat ini akan berlangsung pada 10 – 14 September 2018.
Sebanyak 11 negara anggota Colombo Plan yang hadir sebagai peserta kegiatan ini. Di antaranya Indonesia, Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Fiji, Laos, Malaysia, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka.
Dalam kegiatan ini, peserta juga akan diberi kesempatan untuk melihat secara langsung tentang bentuk-bentuk implementasi KLA di Kota Surakarta.
Seperti partisipasi anak oleh Forum Anak, Sekolah Ramah Anak (SRA), Puskesmas Ramah Anak (PRA), Pusat Kreativitas Anak di tingkat kampung dalam bentuk Taman Cerdas, dan lain-lain.